Puisi adalah karya sastra hasil ungkapan pemikiran dan perasaan manusia yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh dengan makna. Puisi mengutamakan bunyi, bentuk dan juga makna yang hendak disampaikan. Suatu karya puisi yang baik memiliki makna yang mendalam, makna diungkapkan dengan memadatkan segala unsur bahasa. Bahasa pada puisi tidak sama dengan bahasa yang kita pakai sehari – hari, Puisi menggunakan bahasa yang ringkas namun penuh makna dan Kata – kata yang digunakan mengandung banyak pengertian. Luasnya pengetahuan pembaca sangat penting saat membaca puisi, karena untuk menemukan makna dalam sebuah puisi, pembaca harus membaca puisi dengan seksama dan memperhatikan banyak faktor dalam puisi tersebut.
Ungkapan sajak puisi bisa di bingkiskan pada sahabat atau pada seseorang yang kita sayangi, Nah kali ini Lantera hati Ghadin Inton akan berbagi koleksi puisi pilihan untuk kekasih yang kami kumpulkan dari beberapa sumber di internet, silahkan simak dan bila koleksi puisi di bawah ini cocok dengan kondisi hati sobat sekalian, boleh di share atau di salin untuk di bingkiskan ke pujaan hatinya.
Oke selamat menikmati..
Tirai Kerinduan
Bulan dan bintang enggan bersinar dimalam hari,
mentari pagi tak semerbak bunga mewangi
siang hari haus akan pancaran sinar matahari
senja sorepun malu menyinari bumi
kala kerinduan menghampiri
tak ada satupun burung bernyanyi
semerdu alunan simponi
Lelah langkah kaki
mengikuti alunan syair harmoni
terbayang jiwa yang teriris sepi
menyambut raga yang tersipu mati
ketika paras mu hadir dalam mimpi
merasuk kedalam halusinasi
merusak dinding-dinding emosi
Hanya perasaan yang mampu mengerti
berharap kehadiranmu disisi
memeluk erat kesedihan dihati
hancurkan rindu diufuk tepi
bersama menanti indah mentari
melaju ikuti irama melodi
hingga tercapai mimpi abadi
sampai maut yang kan mengakhiri
CINTAKU TAK AKAN PADAM
Selama ini mungkin kau tak bisa mengerti
Selama ini mungkin kau tak akan mengerti
Bahwa aku sangatlah mencintaimu
Namun, semua cinta yang aku miliki seakan rapuh dan usang termakan waktu.
Perlahan cinta ini mulai mati saat kau pergi manjauh dariku
Tapi tak akan pernah aku biarkan api cinta ini padam
Tak akan aku biarkan dalamnya samudra hanyutkan cintaku
Dan tak akan aku biarkan waktu mengikis cintaku
Walaupun apa yang ku rasakan adalah cinta yang salah
Namun, hati akan tetap mencintaimu
Hingga jantungku tak lagi berdetak
Sampai darah ini tak lagi mengalir
Hingga mataku tak pernah bisa lagi melihat indah wajahmu
Dan selama itulah aku akan tetap mencintaimu
HATIKU YANG TERLUKA
Tak ada lagi cahaya cinta
Yang dapat kusumai dari hati yang terluka
Teriris sembilu kata yang kau ucap tanpa alasan
Tetesan darah luka hatiku
Menggumpal menjelma bola amarah
Menerpa kesadaranku
Membawaku kedalam kegelapan
Cahaya Cintamu ...
Yang kau pancarkan lewat tatap indah matamu
Kini menjadi kelabu dan tak terang
Terhalang ruang dan waktu
Bersama kebisuan yang mencekam
SEDIH YANG BERLALU
Dipenghujung hariku ini
Tak juga bisa kutulis tepat
Kesimpulan tentang perlakuanmu
Karena terlalu dalamnya kau menghilang
Dalam lautan kemuna'anmu
Kau jung-jung tinggi rasa egomu
Untuk sebuah kepuasan
Tak juga kutemukan kebenaran itu
Saat kau hadir dalam semu
Hingga kasat dimataku
Sedang yang tersimpan hanya luka
Mungkin aku sebuah karang yang hanya diam
Saat kau menjadi ombak menerjangku tak henti
Dan egomu, juga semua yang kau lakukan
Membunuhku Perlahan
AIR MATA
Jangan meneteskan air mata di hadapanku
Walaupun warnanya sejenih embun
Yang berkilau saat ditimpa mentari pagi
Tetap juga membawa duka yang tak terucap
Jangan jatuhkan tetesan air hangat itu di tubuhku
Karena alirannya akan menembus rongga jiwaku
Hingga membuatnya melepuh tak berdaya
Berbaliklah ...
Jangan arahkan pandanganmu padaku
Aku telah menahan mendung yang bergantung
Ketika pelangi menarik warnanya kembali krindukanmu
Selama ini mungkin kau tak bisa mengerti
Selama ini mungkin kau tak akan mengerti
Bahwa aku sangatlah mencintaimu
Namun, semua cinta yang aku miliki seakan rapuh dan usang termakan waktu.
Perlahan cinta ini mulai mati saat kau pergi manjauh dariku
Tapi tak akan pernah aku biarkan api cinta ini padam
Tak akan aku biarkan dalamnya samudra hanyutkan cintaku
Dan tak akan aku biarkan waktu mengikis cintaku
Walaupun apa yang ku rasakan adalah cinta yang salah
Namun, hati akan tetap mencintaimu
Hingga jantungku tak lagi berdetak
Sampai darah ini tak lagi mengalir
Hingga mataku tak pernah bisa lagi melihat indah wajahmu
Dan selama itulah aku akan tetap mencintaimu
HATIKU YANG TERLUKA
Tak ada lagi cahaya cinta
Yang dapat kusumai dari hati yang terluka
Teriris sembilu kata yang kau ucap tanpa alasan
Tetesan darah luka hatiku
Menggumpal menjelma bola amarah
Menerpa kesadaranku
Membawaku kedalam kegelapan
Cahaya Cintamu ...
Yang kau pancarkan lewat tatap indah matamu
Kini menjadi kelabu dan tak terang
Terhalang ruang dan waktu
Bersama kebisuan yang mencekam
SEDIH YANG BERLALU
Dipenghujung hariku ini
Tak juga bisa kutulis tepat
Kesimpulan tentang perlakuanmu
Karena terlalu dalamnya kau menghilang
Dalam lautan kemuna'anmu
Kau jung-jung tinggi rasa egomu
Untuk sebuah kepuasan
Tak juga kutemukan kebenaran itu
Saat kau hadir dalam semu
Hingga kasat dimataku
Sedang yang tersimpan hanya luka
Mungkin aku sebuah karang yang hanya diam
Saat kau menjadi ombak menerjangku tak henti
Dan egomu, juga semua yang kau lakukan
Membunuhku Perlahan
AIR MATA
Jangan meneteskan air mata di hadapanku
Walaupun warnanya sejenih embun
Yang berkilau saat ditimpa mentari pagi
Tetap juga membawa duka yang tak terucap
Jangan jatuhkan tetesan air hangat itu di tubuhku
Karena alirannya akan menembus rongga jiwaku
Hingga membuatnya melepuh tak berdaya
Berbaliklah ...
Jangan arahkan pandanganmu padaku
Aku telah menahan mendung yang bergantung
Ketika pelangi menarik warnanya kembali krindukanmu
Selamat Jalan Kasih
Laut sepi tidak dengan ombak
Bunga layu tidak dengan air
Sang surya tidak berkutik tidak dengan sinarnya
Bak hati ini
Senantiasa sepi tidak dengan hadirmu
Andai ku bakal memutar dikala
Andai ku bakal menentukan takdirku
Tidak mau ku kehilanganmu
Mau slalu ku bersamamu
Seluruh sudah berlangsung
Dirimu tlah berangkat dari kehidupanku
Mau rasa daku memanggilmu tuk kembali
Namun apalah daya….
Walaupun cinta ini tidak menyatu dalam satu hati
Daku tidak kan menghapusmu dari hidupku
Waktu Ini hati kecilkupun berkata…,
Selamat jalan kasih
Mudah-mudahan dirimu slalu bahagia
Disini ku slalu rindukanmu
Puisi Cinta Sejati Romantis
Cinta...
Sempat kutanya kepada angin
Seperti apakah satu buah cinta...
Angin berbicara, cinta bagaikan embun
Tiap-tiap pagi menyapa dgn sejuknya
Sekejap saja, tapi hilang entah kemana
Cinta...
Sebuah dikala kubertanya kepada air
Seperti apakah satu buah cinta
Air berbicara, cinta bagaikan sungai
Alirannya tidak henti sepanjang musim
Tetapi entah mengalir kemana
Cinta...
Sempat kujumpai seekor burung di hawa
Kutanya menyangkut arti suatu cinta
Dia menyampaikan, cinta bagaikan mempunyai sayap
Ada ketika di mana cinta mesti hinggap
Tetapi satu buah waktu cinta dapat terbang ke langit biru
Cinta...
Diwaktu kujumpa taman bunga yg indah
Kutanya kepada mereka, apa arti suatu cinta
Bunga berbicara, cinta seperti bunga mawar
Amat anggun & indah dipandang
Tapi bakal terluka apabila kita tergores durinya
Cinta...
Tak Ada satu factor yg akan melukiskannya
Seandainya engkau sempat merasakan indahnya cinta,
Bersyukurlah dapat hal tersebut selalu
Kalau engkau sempat terluka oleh cinta, bersabarlah...
Lantaran dapat ada cinta lain yg bersama setia menutupnya
Kau yg mula-mula menciptakan duniaku jadi demikian indah..
Kau yg perdana membuatku mengerti apa itu cinta..
Kau yg senantiasa kuatkanku diwaktu saya jatuh..
Kau yg senantiasa isikan sepi hariku dgn cintamu..
Kau pun mula-mula yg menciptakan saya jadi seperti gila..
Kau pun perdana menciptakan saya menangis & merana..
Tetapi kau senantiasa menggati seluruh sedihku dgn bahagia..
Namun kau senantiasa isikan hariku dgn tulus cintamu..
Cuma kau yg mampu buatku menangis..
Cuma kau yg untuk duniaku berseri..
Cuma kau lah segalanya bagiku..
Cahaya hatiku jadilah milikku selamanya
Cinta bagai mawar sempurna bersama warna merah & durinya
cinta indah bersama baik & buruknya
Cinta sama Tuhan itu merupakan takwa..
Cinta terhadap orangtua sungguh mulia..
Cinta terhadap Negeri yaitu kesetiaan..
Cinta itu bukan dikarenakan mengenal,
Namun utk lebih mengenal orang yg kita cintai lebih dalam lagi
Orang bilang cinta sejati itu seperti hantu..
Cuma sedikit orang yg sempat merasakannya.
Cinta bagai pencuri datangnya tidak terduga pergipun tidak terduga..
Yg tersisa dari kepergian cinta hanyalah pedih semata
Rindu yang Tersembunyi"
Lebih dari sekedar angan-angan mimpi
ku menantinya dibalik pelangi
berharap hujan akan berhenti
dan matahari segera kembali
Hanya asa yang terlalu tinggi
atau rasa yang tak pernah mati
meski menahan hati
rinduku tetap tak mau sembunyi
Bilang saja padanya
aku tak inginkan dia
beritahu dia
aku hanya menunggu cintanya
Senyum ini, tak ku tahu mengapa melebur
ketika raga ini mengingat namanya
mulut yang mulai membisu
masih berharap masa itu datang
membawa kisah indah bersamamu...
"Berteman Waktu"
Sebuah kisah telah hadir menggantikan kenangan lalu
sebuah kekosongan tlah terisi kerinduan untukmu
waktu yang hadir, waktu yang pergi dan waktu yang akan kembali
seakan hidup ini laksana cahaya mentari
yang hadir saat pagi menjelang
yang tampak saat siang memancang
yang elok dikala senja
dan tenggelam saat malam pun datang
setetes embun di rona wajahmu
memancarkan keteduhan sendu
pancaran sinar matamu yang teduh
menyejukkan, meski berujung sebuah pertanyaan
risaukah engkau, wahai penguasa jiwa?
hanya waktu yang dapat menuntunmu
waktu yang akan menjawab pertanyaanmu
dan waktu pula yang akan redakan amarahmu
maka bertemanlah dengan waktu
dan kau akan tau betapa berharganya ia
Lebih dari sekedar angan-angan mimpi
ku menantinya dibalik pelangi
berharap hujan akan berhenti
dan matahari segera kembali
Hanya asa yang terlalu tinggi
atau rasa yang tak pernah mati
meski menahan hati
rinduku tetap tak mau sembunyi
Bilang saja padanya
aku tak inginkan dia
beritahu dia
aku hanya menunggu cintanya
Senyum ini, tak ku tahu mengapa melebur
ketika raga ini mengingat namanya
mulut yang mulai membisu
masih berharap masa itu datang
membawa kisah indah bersamamu...
"Berteman Waktu"
Sebuah kisah telah hadir menggantikan kenangan lalu
sebuah kekosongan tlah terisi kerinduan untukmu
waktu yang hadir, waktu yang pergi dan waktu yang akan kembali
seakan hidup ini laksana cahaya mentari
yang hadir saat pagi menjelang
yang tampak saat siang memancang
yang elok dikala senja
dan tenggelam saat malam pun datang
setetes embun di rona wajahmu
memancarkan keteduhan sendu
pancaran sinar matamu yang teduh
menyejukkan, meski berujung sebuah pertanyaan
risaukah engkau, wahai penguasa jiwa?
hanya waktu yang dapat menuntunmu
waktu yang akan menjawab pertanyaanmu
dan waktu pula yang akan redakan amarahmu
maka bertemanlah dengan waktu
dan kau akan tau betapa berharganya ia
KAU CINTAKU
Oleh Alivia Ranny
Aku sayang kamu
Aku cinta kamu
Tapi entah mengapa, hatiku selalu saja meragukan kesetiaanmu
Aku gelisah setiap waktu
Namun selalu ada rindu dihatiku
Kau memang bukan yang pertama untukku
Namun namamu lebih terukir indah dalam jiwaku
Setiap saat selalu ingin bersamamu
Tertawa bahagia bersama
Apapun berdua untuk selamanya
Pernahkah kau berfikir, sayang
Bila aku menangis, begitu sayangnya hati ini terhadapmu
Rasa rindu dalam hati ini membawa jiwa ini, ingin selalu berada di dekatmu
Andaikan apa yang aku rasakan,
kaupun sama merasakannya
Dunia ini milik kita,
Oleh Alivia Ranny
Aku sayang kamu
Aku cinta kamu
Tapi entah mengapa, hatiku selalu saja meragukan kesetiaanmu
Aku gelisah setiap waktu
Namun selalu ada rindu dihatiku
Kau memang bukan yang pertama untukku
Namun namamu lebih terukir indah dalam jiwaku
Setiap saat selalu ingin bersamamu
Tertawa bahagia bersama
Apapun berdua untuk selamanya
Pernahkah kau berfikir, sayang
Bila aku menangis, begitu sayangnya hati ini terhadapmu
Rasa rindu dalam hati ini membawa jiwa ini, ingin selalu berada di dekatmu
Andaikan apa yang aku rasakan,
kaupun sama merasakannya
Dunia ini milik kita,
Rindu
Oleh Putra Jogja
Di titian malamku slalu berujung kelam Usai bayangmu berlalu tanpa kata Ribuan kata tertimbun embun Sunyi menghimpit meronta jiwa Berjuta bulir rindu tergenggam Lihatlah din, Gerimis malam di taman langit sang surya bersembunyi Di atas dahan dan kelopak yang basah Aku hanyut dalam senyummu yang manis Tiada indah di cakrawala cinta Ketika bening tetes hujan jatuh di lekuk senyummu Senyum terkulum, lembut nan basah Mengalir bening di relung hati Ada seikat pelangi di kelopak matamu Cahayanya terurai di bait-bait puisi rindu Bercucuran di sudut matamu Melukiskan berjuta kata cinta untukmu Achhh, Adakah itu benar-benar cinta? Cinta yang dulu pernah kau ukir indah di hatimu Ataukah ini hanya imaji khayal sesaat Aku rindukan masa-masa yang dulu Aku rindukan kelakar tawa, canda yang dulu Andai saja aku bisa mengubah rindu menjadi angin Kan ku alunkan senandung kidung rinduku ini terhadapmu Andai saja aku bisa mengubah rasa menjadi mata panah Kan ku bidikkan tepat di hatimu Namun aku hanya insan biasa Mengeja makna di balik rentang jarak Mengintai malam di tirai kehampaan Sesekali puisi ku lontar dalam kesunyian
Oleh Putra Jogja
Di titian malamku slalu berujung kelam Usai bayangmu berlalu tanpa kata Ribuan kata tertimbun embun Sunyi menghimpit meronta jiwa Berjuta bulir rindu tergenggam Lihatlah din, Gerimis malam di taman langit sang surya bersembunyi Di atas dahan dan kelopak yang basah Aku hanyut dalam senyummu yang manis Tiada indah di cakrawala cinta Ketika bening tetes hujan jatuh di lekuk senyummu Senyum terkulum, lembut nan basah Mengalir bening di relung hati Ada seikat pelangi di kelopak matamu Cahayanya terurai di bait-bait puisi rindu Bercucuran di sudut matamu Melukiskan berjuta kata cinta untukmu Achhh, Adakah itu benar-benar cinta? Cinta yang dulu pernah kau ukir indah di hatimu Ataukah ini hanya imaji khayal sesaat Aku rindukan masa-masa yang dulu Aku rindukan kelakar tawa, canda yang dulu Andai saja aku bisa mengubah rindu menjadi angin Kan ku alunkan senandung kidung rinduku ini terhadapmu Andai saja aku bisa mengubah rasa menjadi mata panah Kan ku bidikkan tepat di hatimu Namun aku hanya insan biasa Mengeja makna di balik rentang jarak Mengintai malam di tirai kehampaan Sesekali puisi ku lontar dalam kesunyian
Nah itulah koleksi puisi pilihan untuk kekasih yang bisa kami sajikan ke sobat lantera hati semoga bermanfaat buat anda yang sedang merasakan sama seperti salah satu koleksi puisi di atas, jangan lupa baca juga koleksi puisi pilihan untuk sahabat
Salam hangat By Ghadin Inton
0 komentar:
Post a Comment